W A T C H

ALIKA

Minggu, 13 Oktober 2013

Dear Alika,
Taukah kamu apa yang paling indah dihidup ini?
Apa yang lebih indah dari setiap hal-hal indah yang pernah aku lalui sampai hari ini?
Adalah hari dimana aku duduk terdiam, menahan besar kekhawatiran seumur hidupku saat itu. Dalam ruangan kecil disudut lorong sunyi, bahkan aku mengingat betul seberapa merdu bunyi detik jam yang mengalun indah di sudut dinding yang dingin. Hari dimana bahkan aku lupa membedakan mana rasa haru atau kebahagiaan yang hingga hari ini masih merinding jika mengingatnya. Taukah kamu semua ini, Alika?
hari minggu dikala fajar akan tiba bersama kabut dingin dibulan Februari. Saat ruangan itu menjadi hangat. Seorang ibu setengah baya yang baru saja duduk menemaniku dalam ruangan tersenyum, mengucapkan selamat kepadaku. Hari itu hari yang sangat berarti, Alika. Ya, hari dimana pertama kalinya aku bisa mendengar suara tangis dari tubuh mungilmu. Kamulah adikku, Alika. Hal yang tidak bisa dibeli dengan apapun.

Dear Alika,
dunia begitu hangat, dimana aku bisa menyentuh tubuh mungilmu, menciummu, mengusap dahimu, menyanyikan lagu-lagu indah dalam setiap nada yang aku lantunkan. Kamu adalah hal paling berharga. Bagaimana aku bisa menerima kebahagiaan ini dengan banyak hal.

Adikku, Lika.. hari demi hari sudah aku melihatmu. Melihat bagaimana perkembanganmu. Caramu berjalan, caramu bernyanyi, caramu mengucap namaku, memanggilku 'AA' dan mengenal mama. Bagaimana kamu mengecup kening dengan bibir mungilmu. Sungguh kebahagiaan terbesar.

Satu tahun kamu hadir dan memberikan kehangatan dalam keluarga kecil kita. Bagaimana ayah bisa menggendongmu, mengucap kepalamu, senyumnya untukmu.

Alika, hingga perjalanan hidup saat ini, ada janji dan tanggung jawab besar yang aku pegang untukmu, gadis kecilku. Aku adalah abang, aku juga bapak untukmu. Aku adalah walimu, kamu akan aku jaga hingga kamu tumbuh dewasa dan mengenal bagaimana dunia ini dan bagaimana kamu akan bertemu dengan orang-orang baru.

Hingga pada saatnya kamu akan bertemu dengan calon suamimu kelak. Janji dan tanggung jawab besar akan selalu aku pegang hingga dewasamu datang.

Terimakasih Alika, sudah hadir dalam kehidupan ini. Kamu adalah harta paling berharga dalam hidup.

Abang, yang mencintaimu.
Yundai

0 komentar: